
Bantu Pak Kikik Selamatkan Penyu di Bali
Informasi Penggalangan Dana
Cerita
02 Aug 2016
"Dulu istri saya marah, bukannya cari ikan, malah bawa telur penyu. Biaya kasih makannya pakai uang sendiri. Tapi penyu ini sangat berjasa bagi saya. Berkat penyu ini, kebiasaan saya judi dan mabuk perlahan hilang, sehari tidak melihat mereka seperti ada sesuatu yang hilang." - Pak Made Kikik
*********
Pak Kikik adalah seorang nelayan yang berasal dari Desa Saba Kec. Blahbatuh, Kab. Gianyar, Bali.
Suatu hari dia melihat segerombolan biawak menggali sebuah lubang yang ternyata sedang memakan anak penyu yang baru menetas saat pulang berlayar. Pak Kikik sangat terkejut, namun sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi karena tukik sudah mati dan seluruh telurnya pun hancur. Beberapa hari kemudian sekembali dari melaut dia kembali melihat hal yang sama, namun kali ini penyu dan telurnya habis dimakan anjing liar disekitar pantai.
Kejadian tersebut membuat Pak Kikik begitu terenyuh, sebagai orang asli Gianyar, ia tahu bahwa penyu tersebut adalah endemik asli Gianyar yang hampir punah. Karenanya setelah kejadian itu, ia bertekad menyelamatkan penyu-penyu tersebut dengan membantu menetaskannya.
Pada musim penyu bertelor dia bergerilya seorang diri di pesisir pantai untuk mencari penyu penyu yang bertelor untuk di bawa ke tempat penetasan yang dibuat. Karena banyaknya indukan penyu yang bertelur di pantai saba, dan juga jumlah tukik yang sangat banyak yang berhasil ia tetaskan di rumah, akhirnya pada tahun 2010 Pak Kikik membentuk kelompok konservasi penyu yang didukung Kelian Desa dan Pemda Gianyar.
"Dalam setahun kelompok konservasi penyu ini dapat menyelamatkan 8.160 butir telor dengan tingkat penetasan sebesar 80%" - Bali Zoo
Sekarang mereka memiliki sebuah areal penetasan yng di berikan oleh desa adat setempat dengan luas 5 are yang telah di pagari dengan batang batang kayu. Di tempat tersebut terdapat 1 buah bak penetasan dengan ukuran 3m X 2m X 1m, meskipun bak ini sangat teramat sederhana, mereka juga telah memiliki sebuah bangunan sederhana untuk penampungan tukik yang berisi 6 bak yang masing masing bak menampung tukik sesuai dengan umurnya.
Meskipun demikian, hambatan utama Pak Kikik dan kelompok konservasinya adalah biaya pakan tukik yang cukup mahal.
Pak Kikik hanya menghandalkan orang orang yang datang yang mau melepasliarkan tukik ke laut dengan meminta sumbangan sebesar Rp. 50.000,- per tukik, bila tidak ada yang melepas liarkan maka ia menggunakan uang sendiri untuk mensuplai makanan untuk tukik tersebut.
Untuk tukik usia 1 bulan, dibutuhkan 1Kg udang untuk 50 ekor tukik sekali makan. Padahal sehari tukik makan 2 kali, pagi dan sore.
Masalah lain yang dihadapi adalah fasilitas seperti pompa air bersih, serta pagar yang masih terbuat dari kayu sehingga kadang beberapa anjing berhasil masuk ke dalam tempat konservasi.
Tergerak dengan kisah Pak Kikik, Bali Zoo membuat program #BaliZooTurtleConservation.
Ini adalah Program Kampanye untuk menyelamatkan penyu-penyu yang terancam punah keberadaannya. Program ini sudah berjalan selama 11 bulan sejak bulan Januari. Beberapa kegiatan pendukung seperti Bali Zoo Goes to School, dimana tim Bali Zoo mendatangi sekolah-sekolah di Bali untuk mengedukasi para murid mengenai penyu, ada juga seminar edukasi dan Lomba menggambar dan mewarnai yang telah diikuti oleh empat ratus anak yang mana uang pendaftaran langsung disumbangkan ke Saba Asri Conservation.
“Hingga saat ini sudah terkumpul puluhan juta rupiah, dana yang sudah Bali Zoo kumpulkan melalui pemotongan donasi seribu rupiah untuk tiket masuk, kotak donasi dan event. Bali Zoo tengah mengadakan program kampanye selama satu tahun yang bertujuan untuk mengumpulkan dana sebesar satu milyar rupiah yang nantinya akan diberikan kepada Saba Asri Conservation” ujar Emma Chandra, Head of Public Relations
Bali Zoo Turtle Conservation
info@bali-zoo.com
0361 294357
_____________________________
Update Maret 2017
Proses pembangunan barrier yang melindungi penyu dan telur
mereka dari pemangsa, pompa untuk
mendistribusikan air dari pantai sebelum tukik dilepaskan kembali
ke laut juga sudah diberikan kepada Bapak Made Kikik.
____________________
Update Juni 2017
Ribuan tukik yang berhasil menetas di Saba Asri Turtle Conservation dan siap untuk lepasliarkan di Pantai Saba, Gianyar, Bali.
Kabar Terbaru
Doa-doa #OrangBaik
- Terbaru
- Terpopuler